Kata Ahli  Ini 10 Profesi dengan Risiko Perceraian Tertinggi dan Terendah, Apa Saja?

 JAKARTA (Surya24.Com) - Seperti diketahui perceraian adalah masalah kompleks yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hubungan profesi seseorang. Dalam era modern, banyak pasangan menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi mereka. Tuntutan pekerjaan yang tinggi, stres, dan waktu yang terbatas dapat mempengaruhi hubungan suami istri secara negatif. Oleh karena itu, penting untuk memahami keterkaitan antara profesi dan perceraian, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan hubungan yang sehat.

Salah satu aspek penting yang berperan dalam hubungan antara profesi dan perceraian adalah waktu. Banyak pekerjaan modern membutuhkan komitmen waktu yang besar, seringkali mengakibatkan pasangan terpisah dalam jangka waktu yang lama. Keterpisahan ini dapat mempengaruhi komunikasi dan keintiman antara suami istri, yang pada gilirannya dapat menyebabkan konflik dan ketidakpuasan dalam hubungan. Penting bagi pasangan untuk mengatur waktu yang berkualitas bersama, menghargai kebutuhan satu sama lain, dan mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Selain itu, tingkat stres yang tinggi dalam pekerjaan juga dapat memainkan peran penting dalam perceraian. Jika salah satu atau kedua pasangan terlalu stres, mereka mungkin tidak memiliki energi atau keinginan untuk berinvestasi dalam hubungan mereka. Stres dapat menyebabkan ketegangan, pertengkaran, dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk menemukan cara mengelola stres, baik melalui kegiatan relaksasi, dukungan emosional, atau bahkan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Selanjutnya, perbedaan ekspektasi antara pasangan mengenai peran dan tanggung jawab dalam hubungan juga dapat mempengaruhi perceraian. Beban kerja yang tidak seimbang, di mana salah satu pasangan merasa bahwa mereka harus bertanggung jawab penuh atas pekerjaan rumah tangga atau pendidikan anak, dapat menciptakan ketidakpuasan dan kecemburuan. Penting untuk membahas dan mengklarifikasi harapan bersama mengenai tanggung jawab di rumah dan di tempat kerja, serta mencari cara untuk mendistribusikan tugas dengan adil.

Terakhir, faktor ekonomi juga dapat memengaruhi hubungan profesi dengan perceraian. Ketika salah satu pasangan mengalami kesulitan finansial atau perbedaan dalam pendapatan, hal ini dapat menciptakan ketegangan dan perasaan ketidakadilan. Ketidakstabilan ekonomi dapat mengakibatkan kecemasan dan ketidakamanan, yang dapat mengganggu keharmonisan dalam rumah tangga. Pasangan harus bersama-sama mencari solusi dan strategi untuk mengatasi masalah keuangan, serta mendukung satu sama lain dalam situasi sulit.

Dalam menghadapi hubungan antara profesi dan perceraian, penting bagi pasangan untuk mengadopsi pendekatan yang kooperatif dan saling mendukung. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, serta mencegah perceraian:

 

- Komunikasi yang efektif: Penting untuk terbuka dan jujur ??dalam berkomunikasi mengenai harapan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi dalam hubungan dan pekerjaan. Mendengarkan dengan empati dan memahami perspektif pasangan dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik dan memperkuat ikatan.

-Membuat prioritas: Pasangan harus saling mendukung dalam menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menentukan prioritas bersama dan mengalokasikan waktu untuk kegiatan bersama, liburan, atau waktu berkualitas tanpa gangguan dari pekerjaan dapat memperkuat hubungan.

- Mengelola stres: Menemukan cara mengelola stres secara individu dan bersama-sama dapat membantu mencegah dampak negatif pada hubungan. Aktivitas fisik, meditasi, atau hobi yang menghilangkan stres dapat menjadi cara efektif untuk meredakan tekanan.

- Membagikan tanggung jawab: Pasangan harus bekerja sama dalam membagi tanggung jawab di rumah dan di tempat kerja. Pembagian tugas yang adil dan saling mendukung dapat mencegah kelelahan dan memastikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.

- Mendapatkan dukungan: Jika pasangan mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan konselor pernikahan dapat membantu menghadapi tantangan tersebut. Mendiskusikan perasaan dan mencari solusi bersama dapat memperkuat hubungan.

-Mengatur waktu berkualitas: Mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang meningkatkan ikatan emosional, seperti kencan malam, liburan romantis, atau kegiatan bersama anak-anak, dapat memperkuat hubungan suami istri dan mencegah hubungan menjadi terabaikan.

Dalam menghadapi hubungan antara profesi dan perceraian, kesadaran, komunikasi, dan kerjasama merupakan kunci utama. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, pasangan dapat menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi mereka, serta membangun hubungan yang sehat dan langgeng.

10 Profesi

Seperti diuraikan di atas, perceraian bisa terjadi karena berbagai hal, termasuk jenis pekerjaan pasangan. Faktanya, ada kecenderungan pekerjaan tertentu yang memiliki risiko perceraian lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Profesi yang dijalani seseorang berpengaruh besar dalam kehidupannya. Pekerjaannya menentukan status finansial, kesibukan, lingkungan sosial, stres dan banyak lainnya. Uang kerapkali menjadi sumber perdebatan dalam hubungan pernikahan.

 Karena itu, profesi seseorang yang menjadi sumber pendapatan tentu saja menjadi faktor penting. Baca juga: Dorong Konseling Pranikah, MaRuf Amin Singgung 4 Penyebab Perceraian Selain itu, pekerjaan berkontribusi besar dalam menciptakan kepuasan hidup seseorang. Hal ini dibuktikan dalam riset yang digelar berdasarkan data dari Survei Komunitas Amerika Biro Sensus AS 2015.

 Hasilnya, ada sepuluh pekerjaan dengan risiko perceraian tertinggi berdasarkan penelitian itu. Sebaliknya, ada sepuluh profesi lainnya yang memiliki risiko perceraian lebih rendah dan menjalani pernikahan yang berbahagia. 

Berikut adalah daftar pekerjaan yang mendatangkan risiko perceraian tertinggi yaitu: 

-Manajer game dan kasino 52.9 persen 

-Bartenders 52.7 persen Pramugari 50.5 persen 

-Pekerja layanan game seperti kasino dan aplikasi permainan 50.3 persen

 -Operator dan penyedia mesin berkaitan dengan metal dan plastik 50.1 persen

- Operator switchboard 49,7 persen 

-Pelaku industri penyedia logam dan plastik 49,6 persen 

-Telemarketer 49.2 persen Pekerja industri tekstil 48.9 persen 

-Pelaku industri benda padat termasuk kosmetik 48.8 persen 

Setiap profesi ini memiliki kerentangan yang cukup tinggi akan perpisahan dengan alasan yang berbeda.

 Dikutip dari laman Business Insider yang dilansir kompas.com, manajer kasino paling berisiko tinggi karena suasana kerjanya. 

Sementara itu, pekerja industri cenderung bercerai karena pekerjaannya yang monoton. Hal ini berdampak buruk pada kondisi psikologisnya yang memicu pernikahan yang tidak harmonis. Selain itu, pekerjaan itu cenderung memiliki penghasilan yang rendah sehingga kerap jadi sumber masalah.

Pekerjaan dengan risiko perceraian terendah Secara umum, riset ini menemukan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih stabil berkontribusi untuk pernikahan yang lebih langgeng.

 Lebih lanjut, profesi di bidang medis dan keuangan mendominasi pekerjaan dengan tingkat perceraian terendah. 

Berikut adalah daftar pekerjaan dengan risiko perpisahan paling rendah di Amerika Serikat.

-Aktuaris 17 persen 

-Peneliti ilmu fisik 18,9 persen 

-Peneliti di bidang kedokteran 19,6 persen 

-Pendeta 19,8 persen 

-Pengembang perangkat lunak, aplikasi dan perangkat lunak sistem 20,3 persen

- Terapis fisik 20,7 persen Ahli kacamata: 20,8 persen 

-Insinyur kimia: 21,1 persen 

-Sutradara, aktivis keagamaan dan pendidikan 21,3 persen 

-Dokter dan ahli bedah 21,8 persen 

Bisa dilihat dari daftar pekerjaan tersebut bahwa kesamaannya adalah dalam hal finansial yang lebih baik. Profesi dokter dan pengembang perangkat lunak sebenarnya memiliki tingat stres yang tinggi. Hanya saja, upah yang diterima sebanding untuk membuat seseorang tetap bahagia termasuk dalam pernikahannya.***